Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat yang telah merambah ke semua lapisan masyarakat, baik dari tingkat bawah, menengah hingga ketingkat tinggi. Sebagian dari perkembangan tersebut digunakan secara positif yaitu memberi kemudahan-kemudahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan serta pengaruh terhadap perilaku konstruktif untuk senantiasa melakukan perubahan, dan sebagaiannya digunakan secara negatif yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mencapai sesuatu yang diharapkan namun dilakukan secara destruktif.
Oleh karena itu, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa, banyak dihadapkan oleh berbagai problematika yang semakin kompleks. Fakta yang ada adalah begitu cepatnya penyebaran informasi baik dari satu individu ke individu lain maupun dari kelompok organisasi yang satu ke kelompok organisasi lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan besar terhadap perilaku baik secara individu maupun kelompok dan menyentuh ke berbagai sektor lapisan masyarakat. Salah satu sektor tersebut ialah pendidikan. Untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada, maka diperlukan pemikiran kreatif yang diharapkan mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara lama secara kreatif, agar kita dapat bertahan hidup dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan secara global.
Demikian juga sama halnya dengan proses pembelajaran. Diperlukan suatu bentuk kegiatan yang memberikan rangsangan terhadap pengembangan kreativitas peserta didik. Mengapa begitu penting sisi kreativitas yang harus dimiliki siswa. Munandar mengemukakan beberapa alasan sebagai berikut:
Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow,1967). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.
Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan. Disekolah yang terutama dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran.
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungan, tetapi terlebih-lebih juga memberikan kepuasan kepada individu. Dari wawancara terhadap tokoh-tokoh yang telah mendapat penghargaan karena berhasil mencipta sesuatu yang bermakna, yaitu para seniman, ilmuwan dan para inventor, ternyata faktor kepuasan ini amat berperan, bahkan lebih keuntungan material semata-mata (Biondi, 1972).
Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru. Untuk mencapai hal ini, sikap, pemikiran dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini.
Dari pernyataan di atas, dapat dinyatakan bahwa kreativitas merupakan suatu faktor potensi yang sangat penting yang dimiliki oleh setiap individu. Potensi tersebut dapat dikembangkan sehingga menghasilkan sesuatu yang sangat bermakna bagi kehidupan individu tersebut, karena pada hakekatnya manusia itu dibekali oleh berbagai potensi yang diciptakan Tuhan. Pendapat lain tentang pengertian kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh Rhodes dikutip dari buku Kreativitas karangan Beni Akbar mengatakan bahwa kreativitas dapat didefinisikan ke dalam empat jenis dimensi sebagai four P?s creativity:Person, Process, Press, Product. Kreativitas berhubungan dengan ide, inspirasi spontan, pemikiran baru, sesuatu yang tidak biasa, dengan membuat sesuatu yang berarti menjadi kegiatan.